ANGKATAN XVII, XVIII, XIX MAPALA KUMTAPALA BERBAGI PENGALAMAN DI GUNUNG SOJOL
Dua bulan setelah terbentuknya tim
yang dinamakan tim Ekspedisi Budaya Masyarakat Pedalaman Sojol 2010 MAPALA
KUMTAPALA Fak. Hukum Univ. Tadulako, yang terdiri dari 12 orang Pejantan Tangguh (Febrianto,
Anggri Juliansyah, Sudirman, Sulfikar, Moh. Rifai M. Hadi, Moh. Akbar, Satria Abdi,
Farid Triadi, Moh. Rifki, Sandi Prasetya, Risman dan Arrahman). Itulah
nama-nama tim Ekspedisi Budaya Masyarakat Pedalaman Sojol 2010. Keutuhan,
keyakinan, serta totalitas tim ditunjukan setelah terbentuknya tim tersebut.
Semua perlengkapan tim, pribadi, logistic, surat izin kegiatan sudah dipersiapkan
sebelumnya.
Hari
ini, hari yang paling ditunggu, hari yang paling bahagia sekaligus meneggangkan, tepat
pada pukul 13.37 tim bersama-sama Dewan Pembina, Anggota Kehormatan, Anggota
Tetap, Anggota Muda serta Calon Anggota Mapala Kumtapala melakukan Upacara
Pelepasan, yang dipimpin langsung oleh Kanda Wawan Ilham, SH dan Pembina
Upacara oleh Kanda Djamaluddin, SH. Setelah itu lingkaran hening pun dilakukan
(sesuai tradisi KUMTAPALA) sambil berpegangan tangan seraya berdoa agar semua
tim kembali dengan selamat. Wajah sedih, lesu, tangis dan bahagia nampak
mengiringi keberangkatan tim Ekspedisi Budaya Masyarakat Pedalaman Sojol 2010,
itulah sejenak yang kami tinggalkan. Pukul 14.20 tim Ekspedisi telah
meninggalkan Base Camp Mapala Kumtapala tercinta menuju ke pertigaan Kampus
Untad sambil menunggu mobil menuju ketempat lokasi kegiatan (Siboang).
Sejak berangkat dari pertingaan
kampus Untad, mobil track yang kami tumpangi tiba pada pukul 10.42 di Desa Siboang Kec. Sojol Kab. Donggala,
yang seharusnya tiba pada malam hari, karena mobil tersebut masih memuat semen
di Pantoloan jadinya tiba pada pagi hari. Wajah Ibu Aksan kaget sambil
tersenyum melihat 12 orang turun dari mobil, inilah kami, inilah Mahasiswa yang
pernah berjanji akan kembali saat survey sebelumnya. Tim pun menurunkan semua
barang-barang dan langsung istirahat sejenak setelah itu tim breeffing.
Breeffing tersebut menghasilkan bahwa sebagian tim mengantar surat pemberitahuan
kegiatan kepada kepala Desa Siboang, Camat Sojol, Kepala Desa Siboang dan
Kapolsek Sojol, sebagian tim lagi membuat plakat di pertigaan Sipator dan
sebagian tim lagi ditugaskan untuk mencari data mengenai sejarah Sojol
(Observasi).
Tim Ekspedisi Budaya Masyarakat Pedalaman Sojol 2010 dilepas
langsung oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Siboang serta Warga setempat untuk
berangkat ke Dusun Sipator sebagai titik star pendakian dengan memakai mobil
track. Pukul 12.00 tim Ekspedisi tiba di titik star pendakian tepatnya di
Rumahnya Pak Guru (Guru Karate). Tim langsung disambut gembira oleh warga Dusun Sipator,
akan tetapi saat itu Pak Guru tidak berada di tempat, tim pun langsung
istirahat.
Pada pukul 07.00 sebagian tim
beraktivitas sebagai mana mestinya, yaitu memasak, mandi dan mencuci. Pada
malam hari tim melakukan observasi
sesuai dengan nama kegiatan yang kami lakukan, responden pada saat itu adalah
Pak Guru, selama ± 4 jam tIm mencari data mengenai Sejarah Sojol serta
kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat.
Awal
kegiatan pendakian sekaligus disambut oleh hujan yang begitu deras, setelah
berpamitan pada warga Dusun Sipator pada
pukul 13.00. tim ekspedisi Ekspedisi Budaya Msyarakat Pedalaman Sojol 2010 bergerak dan hari pertama pendakian, dipertengahan
perjalanan tim istirahat di sebuah pondok warga. Pada
hari yang sama, Kondisi medan yang sangat menantang untuk dilalui, seakan-akan wall climbing yang kami lakukan, canda tawa mengiringi langkah kami untuk membuang rasa lelah, letih dan lesu. waktunya istirahat, sesuai dengan schedule yang kami susun, membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan postur tubuh tiap Anggota Tim,, wahh kayaknya si Akbar N si Farid yang mencari kayu bakar ni badannya besar kaya gorilla hehehehe......
Hari sudah mulai gelap, mengelilingi api unggun dan evaluasi perjalanan tadi. Selanjutnya diadakan diskusi, yahh walaupun tema diskusinya agak ngawur, tapi nda menuntut kemungkinan ada ilmu lo didalam pembahasan itu.
Kali ini tim menyusuri sungai dan menyipir lereng-lereng gunung, tujuan yang ingin kami capai yaitu rumah Pak Birata, rencananya disini kami mengambil data lagi (observasi). Tim tiba di rumahnya Pak Birata sekitar pukul 13.00 wita. Dari Rumah Pak Birata ini sekitar tiga hari sudah meraih Puncak KUMTAPALA, dan untuk menghargai waktu tim tidak berlama-lama lagi dirumahnya Pak Birata tersebut dan langsung berangkat. Saudara Sudirman Alias Sinchan Alias Icank sengaja membawa pakaian untuk diberikan kepada masyarakat pedalaman Sojol, tetapi kali ini kami menukarkan dengan bĂȘte atau talas, masing-masing anggota tim mempacking talas tersebut.. hohoho biasa minuts-2 logistik.
Hari sudah mulai gelap, mengelilingi api unggun dan evaluasi perjalanan tadi. Selanjutnya diadakan diskusi, yahh walaupun tema diskusinya agak ngawur, tapi nda menuntut kemungkinan ada ilmu lo didalam pembahasan itu.
Kali ini tim menyusuri sungai dan menyipir lereng-lereng gunung, tujuan yang ingin kami capai yaitu rumah Pak Birata, rencananya disini kami mengambil data lagi (observasi). Tim tiba di rumahnya Pak Birata sekitar pukul 13.00 wita. Dari Rumah Pak Birata ini sekitar tiga hari sudah meraih Puncak KUMTAPALA, dan untuk menghargai waktu tim tidak berlama-lama lagi dirumahnya Pak Birata tersebut dan langsung berangkat. Saudara Sudirman Alias Sinchan Alias Icank sengaja membawa pakaian untuk diberikan kepada masyarakat pedalaman Sojol, tetapi kali ini kami menukarkan dengan bĂȘte atau talas, masing-masing anggota tim mempacking talas tersebut.. hohoho biasa minuts-2 logistik.
Hari berikutnya kondisi medan yang kami lewati sangat bervariasi sumber air pun masih ada, tidak ada anggota
tim yang drop pada hari ini, semua berjalan dengan penuh semangat dan
kekompakan tim pun semakin terjaga dengan suara-suara yang keluar dari
beberapa anggota tim “KUMTAPALA” kata-kata itulah yang membuat kami terus
menelusuri hutan belantara, tidak ada keluhan-keluhan yang terdengar, eehhh kecuali Akbar Alias Anakonda Alias Akon Cariernya tasangkut-2 di duri rotan makian terus yang muncul dari mulutnya. keadaan itu yang membuat kami semakin terbahak-bahak, aneh, lucu. Pukul
11.30 tim istirahat membuang rasa lelah sejenak, disini canda tawa terdengar
lagi disela-sela tim, entah penghuni Sojol ini marah kami tidak peduli akan hal itu. Ada
beberapa orang yang ditugaskan ketua tim untuk survey jalur dan sambil
membersihkan jalur yang tertutup, setelah itu kami melanjutkan perjalanan
dengan penuh gairah yang tinggi. Pukul 16.00 wita, tim istirahat sejenak dan
kemudian tiga orang dari tim di tugaskan untuk survey jalur beberapa ratus
meter kedepan karena jalur didepan agak menanjak, lama tim lain menunggu, tim
survey pun tak kunjung datang, akhirnya kami memutuskan untuk buat bivack,
disela-sela membuat bivack tim yang ditugaskan telah datang dan mereka
mengatakan bahwa jalur didepan agak menanjak, tidak layak untuk ngecamp. Semua bergerak tanpa pembagian tugas, disini
dilihat kekompakan tim, kerjasama yang baik dan alhamdulilah semua bekerja,
semua berfungsi dari berbagai komponen tim. Ada yang memasak, bangun tenda, cari kayu,
buat api dan buat jemuran. WAAAHH kompak yah.... Malam harinya kami lanjutkan untuk diskusi, ditemani dengan suara jangkrik dan hangatnya malam didepan api unggun ditemani 4 cangkir kopi diminum secara bergantian.
Pagi ini, membuka res Tenda Kabut menutupi pepohonan, jarak 10 meter pun tidak terlihat... matahari enggan untuk menyinari diarea ini, dingin seperti di dalam kulkas selama 1 jam.. ini pertama kali seluruh anggota tim merasakan hal seperti ini, kami harus bergegas masak, makan, packing dan berdoa . ditengah perjalanan pun matahari masih enggan tuk menyinari pegunungan Sojol. WoOwooooWW Hujan telah membasahi hutan Sojol sekaligus dengan penghuni-penghuninya,. Ada yang membongkar cariernya untuk mengambil ponco /jas hujan ada juga yang tetap dengan gagahnya memakai baju biasa, waduhhh sombongnya.........
Tapi kondisi ini malahan menambah kami semangat, membuat kami semakin tertantang oleh dinginnya Sojol, tertantang oleh gigitan Pacet yang menempel di betis. Tim tetap bergegas melangkahkan kaki , pas di sela-sela perjalanan kami menemukan paralon yang bertuliskan pos air yang dibuat oleh MAPALA KUMTAPALA pada tahun 1994, sebagian anggota tim ditugaskan mengambil air karena persediaan air sudah menipis, padahal pada saat itu hujan, yaaahhh kondisinya kan sementara dalam perjalanan. Anggota Tim yang masih kosong jergennya segera berlari mengikuti suara sungai.
Tapi kondisi ini malahan menambah kami semangat, membuat kami semakin tertantang oleh dinginnya Sojol, tertantang oleh gigitan Pacet yang menempel di betis. Tim tetap bergegas melangkahkan kaki , pas di sela-sela perjalanan kami menemukan paralon yang bertuliskan pos air yang dibuat oleh MAPALA KUMTAPALA pada tahun 1994, sebagian anggota tim ditugaskan mengambil air karena persediaan air sudah menipis, padahal pada saat itu hujan, yaaahhh kondisinya kan sementara dalam perjalanan. Anggota Tim yang masih kosong jergennya segera berlari mengikuti suara sungai.
Pepohonan di ketinggian 1400 MDPL ini tertutup oleh Lumut yang sangat tebal , bila menyentuh pohon itu terasa pegang es, ya sembarang es lah......... diketinggian ini hutan rapat pun tak bissa terhindarkan, dengan kondisi seperti ini Tim harus berdekatan , jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak lama lagi puncak KUMTAPALA aka kami dapatkan sebab plakat seakan-akan mendorong kami secepatnya berlari untuk menggapai itu.
Tim harus menginap tidak berani mengambil resiko sebab jam sudah menandakan 16.47 Wis (Waktu Indonesia Sojol).
Hati kami semakin menggebu-gebu betapa tidak walaupun kabut menyelimuti bangun tidur kami , walaupun dinginnya Sojol menggetarkan tulang-tulang kami tapi Puncak KUMTAPALA di perkirakan hanya sekali gass lagi..... ayooo kita raih apa yang selama ini kita mimpi-mimpikan, yang sering terdengar saat kita di Base Camp tentang Sojol, Tentang Puncak Sojol, Tentang Puncak Kumtapala, Tentang Dinginnya Sojol, ayooooo saatnya kita yang menceritakan kepada mereka. keganasan Sojol di Ulang Tahun ke XX KUMTAPALA...........diketinggian 1400 MDPL ini Hanya beberapa menit kami memeriksa cariel, kami harus mempercepat langkah lagi sebelum semuanya kedinginan, kali ini kami tidak istirahat siang, kami tidak mengenal waktu siang lagi, mungkin keasyikan berjalan atau melawan dinginnya Sojol. Jalan semakin anarkis, jalur semakin membingungkan, string line entah sembunyi dimana. Kami harus memanjat akar-akar pohon dengan membawa beban yang semakin berat saja. Ini sangat tragis, jika ada anggota tim yang mempertahankan egonya sendiri pasti tidak akan kembali. semua saling berketergantungan, saling menolong, kerjasama yang baik yang kami perlihatkan kepada penghuni Sojol selain kami saat itu, mungkin mereka iri dengan Solidnya Tim ini. Hari yang berikutnya Perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 07.18 Wis (Waktu Indonesia Sojol), beban semakin hari semakin berat saja, entah apa yang bertambah di dalam carier kami. Masih tetap semangat walaupun beban semakin berat, seiring waktu berjalan kami pun terus bergegas berjalan,. " PUNCAK KUMTAPALA" Lider berteriak Puncak Kumtapala, sehingga anggota Tim yang lain tidak merasa beban carier yang dibawahnya itu berat..... hampir semua berlari, berlari karena terharu, bangga, bahagia, senang, sedih bercampur menjadi satu.
Kabut masih bersama kami, dicampur badai yang sejak tadi pagi bergandengan dengan kabut.... dingin semakin menggila, hanya sejam kami di Puncak Kumtapala, tidak ada pilihan lain selain melanjutkan perjalanan sambil menengok keatas, kiri dan kanan, sebab gemuruh badai semakin keras. Hinggah mendapatkan tempat untuk ngecamp pukul 16.27 Wis (Waktu Indonesia Sojol).
Tak lama lagi puncak KUMTAPALA aka kami dapatkan sebab plakat seakan-akan mendorong kami secepatnya berlari untuk menggapai itu.
Tim harus menginap tidak berani mengambil resiko sebab jam sudah menandakan 16.47 Wis (Waktu Indonesia Sojol).
Hati kami semakin menggebu-gebu betapa tidak walaupun kabut menyelimuti bangun tidur kami , walaupun dinginnya Sojol menggetarkan tulang-tulang kami tapi Puncak KUMTAPALA di perkirakan hanya sekali gass lagi..... ayooo kita raih apa yang selama ini kita mimpi-mimpikan, yang sering terdengar saat kita di Base Camp tentang Sojol, Tentang Puncak Sojol, Tentang Puncak Kumtapala, Tentang Dinginnya Sojol, ayooooo saatnya kita yang menceritakan kepada mereka. keganasan Sojol di Ulang Tahun ke XX KUMTAPALA...........diketinggian 1400 MDPL ini Hanya beberapa menit kami memeriksa cariel, kami harus mempercepat langkah lagi sebelum semuanya kedinginan, kali ini kami tidak istirahat siang, kami tidak mengenal waktu siang lagi, mungkin keasyikan berjalan atau melawan dinginnya Sojol. Jalan semakin anarkis, jalur semakin membingungkan, string line entah sembunyi dimana. Kami harus memanjat akar-akar pohon dengan membawa beban yang semakin berat saja. Ini sangat tragis, jika ada anggota tim yang mempertahankan egonya sendiri pasti tidak akan kembali. semua saling berketergantungan, saling menolong, kerjasama yang baik yang kami perlihatkan kepada penghuni Sojol selain kami saat itu, mungkin mereka iri dengan Solidnya Tim ini. Hari yang berikutnya Perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 07.18 Wis (Waktu Indonesia Sojol), beban semakin hari semakin berat saja, entah apa yang bertambah di dalam carier kami. Masih tetap semangat walaupun beban semakin berat, seiring waktu berjalan kami pun terus bergegas berjalan,. " PUNCAK KUMTAPALA" Lider berteriak Puncak Kumtapala, sehingga anggota Tim yang lain tidak merasa beban carier yang dibawahnya itu berat..... hampir semua berlari, berlari karena terharu, bangga, bahagia, senang, sedih bercampur menjadi satu.
Pagi ini, sama dengan pagi yang kemaren, hanya saja matahari mengintip lalu lari, mengintip lalu lari,,,,,,... waahhhhh kapan mataharinya bertahan yaaaaa.!!! seperti cerita dihari-hari kemarin, tidak ada bedanya. kami bergegas untuk memasak dan selanjutnya packing barang
masing-masing, seperti biasanya membentuk lingkaran, berpegangan tangan dan
berdoa.
Langkah demi langkah telah kami layangkan untuk menembus dinginnya Sojol, berjalan sambil menunggu apakah Dingin bisa berubah menjadi panas.... waaaahhh mustahil deh sebab kami berjalan ditengah hutan rimba yang berselimutkan lumut dan tanah yang lembab. Tapi keinginan Tim untuk meraih Puncak Sojol tidak bisa terpatahkan oleh ganasnya Sojol.
Kondisi medan
bervariasi, tanjakan lalu menurun, badai dan kabut pun masih menemani setiap
langkah kami, jalan sangat licin tidak bisa dihitung berapa banyak dari kami
yang sering menyambarkan pantatnya ketanah. , ooohhhh tangan terasa keram, darah seakan tidak mengalir lagi,
tangan sudah tidak bisa dikepalkan lagi. Tapi kami harus melawan itu, berjalan
terus sambil menghibur satu sama lain.
Pagi ini Cuaca cerah, tapi semua sudah tampak kedinginan, lesuh, capek dan gelisah semua bercampur aduk menjadi satu. Pukul 06.25 Wis (Waktu Indonesia Sojol) kami siap berangkat, seperti biasanya berbentuk bundaran dan berpegangan tangan lalu berdo’a, kami bergegas melangkahkan kaki dengan tujuan sesuai dengan hasil breeffing kemarin menuju puncak Sojol, kekompakan tim pun masih utuh dan ini yang selalu kami inginkan. Dengan penuh semangat kami pun mendaki sambil berlari dan yang menjadi leader rekan kami Sulfikar di temani Moh. Rifai yang begitu cepat menuntaskan perjalanan sehingga mereka berdua yang lebih dahulu menemukan Triangulasi Puncak Sojol yang menjadi tujuan kedua dari Expedisi Budaya Pedalaman Masyarakat Sojol 2010.
Pagi ini Cuaca cerah, tapi semua sudah tampak kedinginan, lesuh, capek dan gelisah semua bercampur aduk menjadi satu. Pukul 06.25 Wis (Waktu Indonesia Sojol) kami siap berangkat, seperti biasanya berbentuk bundaran dan berpegangan tangan lalu berdo’a, kami bergegas melangkahkan kaki dengan tujuan sesuai dengan hasil breeffing kemarin menuju puncak Sojol, kekompakan tim pun masih utuh dan ini yang selalu kami inginkan. Dengan penuh semangat kami pun mendaki sambil berlari dan yang menjadi leader rekan kami Sulfikar di temani Moh. Rifai yang begitu cepat menuntaskan perjalanan sehingga mereka berdua yang lebih dahulu menemukan Triangulasi Puncak Sojol yang menjadi tujuan kedua dari Expedisi Budaya Pedalaman Masyarakat Sojol 2010.
Pukul
9.30 Wis (Waktu Indonesia Sojol), akhirnya semua tim berhasil
meraih Puncak Sojol, seluruh tim terharu, ada kebanggaan tersendiri yang
terpancar diwajah ke dua belas orang lelaki yang sampai saat ini sudah tiga
belas hari di hutan belantara yang begitu bringas, seram dan mistic. Saling berpelukan dan meneteskan air mata mengingat
betapa beratnya perjuangan untuk meraih puncak Sojol dan di satu sisi seluruh
tim merasa bangga telah berhasil dan mendapat kepuasan tersendiri. Kemudian semua tim saling bergantian untuk
mengabadikan puncak Sojol dengan berfoto-foto, setelah pengambilan dokumentasi
selesai kami pun menyempatkan waktu untuk makan snack yang kami bawa serta
minum coffe untuk menghilangkan rasa dingin yang semakin menusuk. Kami mengelilingi Triangulasi, tangan
dikepalkan lalu di letakkan didada kiri dan bernyanyi (MARS KUMTAPALA), dan
menyusul ucapan ulang tahun kepada Mapala Kumtapala yang ke-XX.
Hari ini kami harus kembali, kembali ke pertigaan Bonde, pendakian yang terjal harus kami lalui, akar-akar pun kami manfaatkan untuk pijakan kaki, hari ini kami hanya nginap dipertigaan saja, sebab tidak bisa memaksanakan tim untuk melanjutkan perjalanan dalam kondisi seperti ini.... tidak sedikit Kotoran Anoa dan kotoran anoa kami temukan diperjalanan. harus secepatnya istirahat sebab besok menempuh jalur yang menurun. Persiapan logistik masih tersisa untuk tiga hari, sebagian anggota tim mencari pinang untuk makan malam nantinya..... lumayan mengurangi jatah logistik yang tersisa.
Pagi harinya Tim bersiap-siap untuk turun arena, turun dari pertigaan Bonde, sudah tidak mampu lagi menahan dinginnya dihutan belantara ini, secepatnya mencari hutan yang tidak berlumut. Dua hari perjalanan Tim telah mendapatkan area perkebunan masyarakat Dusun Bonde, tak lama kemudian tiba diperkampungan. Tim langsung ke rumah Bapak Kepala Dusun Bonde......
hidangan makanan telah disiapkan setelah satu jam kemudian, dengan lahapnya kami menyantapnya,,,, baru kali ini merasakan makanan yang super enak selama pendakian....
Pagi harinya Tim bersiap-siap untuk turun arena, turun dari pertigaan Bonde, sudah tidak mampu lagi menahan dinginnya dihutan belantara ini, secepatnya mencari hutan yang tidak berlumut. Dua hari perjalanan Tim telah mendapatkan area perkebunan masyarakat Dusun Bonde, tak lama kemudian tiba diperkampungan. Tim langsung ke rumah Bapak Kepala Dusun Bonde......
hidangan makanan telah disiapkan setelah satu jam kemudian, dengan lahapnya kami menyantapnya,,,, baru kali ini merasakan makanan yang super enak selama pendakian....
Team
pembantu yang ada di posko induk telah datang menghampiri kami, Antara gembira dan tidak yang nampak dari sekian orang datang tidak terkecuali Kanda
Djamaluddin, SH (Opha),.
SEGENAP
TIM
EKSPEDISI BERTERIMA KASIH;
Kepada Allah S.W.T. penguasa alam semesta yang telah
memberikan kami kekuatan, kesehatan, kesempatan serta lindungan selama kami
mengikuti kegiatan Ekspedisi Budaya Masyarakat Pedalaman
Sojol 2010. Kepada KETUM Mapala
Kumtapala (Kanda Enik Rahmawati) thanks atas saran-sarannya dan rekomendasinya, Buat anggota Kehormatan dan Alumni
Fakultas Hukum UNTAD yang telah membantu kami dalam pendanan pada kegiatan ini
kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.
Kepada Kanda Djamaluddin
SH alias Opha terima kasih atas Nasihat, saran-saran serta bantuan dananya. Untuk segenap
Anggota Tetap dan Anggota Muda Mapala Kumtapala Trims atas dukungannya dan
masukan-masukannya, buat Kanda Hamka Akib, SH thanks nasihatnya dan
arahan-arahannya, buat seluruh Anggota Kehormatan dan Anggota tetap serta
Anggota Simpatisan Mapala Kumtapala terima kasih atas dukungan Moril dan
materilnya kami tidak akan melupakan itu semua. , kepada Saudara-saudara
sesama pecinta alam se – Kota Palu terima kasih atas keikhlasan untuk
meminjamkan peralatannya. kepada KPA Adventure terima kasih atas carier nya,
buat Pak Akhsan dan Bu Akhsan terima
kasih atas jamuannya dan sambutannya,
buat pak Guru beserta Warganya terima kasih atas data-datanya, buat Om Jia (Om
Kento) terima kasih banyak yach atas semuanya, buat Kepala Desa Siboang, Kepala
Desa Balukang II, Camat Sojol (Pak Sultani) dan Kapolsek Sojol terima kasih
atas izin dakinya, buat Bapak Rektor Universitas Tadulako Sahabuddin Mustafa
terima kasih atas Rekomendasinya yaaa... untuk Bapak Kepala Dusun Bonde terima
kasih atas rokok Clas Mild nya dan snack serta jamuan makannya. Untuk semua warga Dusun Sipator, Dusun Bonde,
Desa Balukang II, Desa Bou dan Desa Siboang kami ucapkan banyak terima kasih
atas segala informasinya, Kabut
dan Badai serta hujan yang tiap harinya menemani kami di pegunungan Sojol yang
penuh keseraman “suatu saat kami pasti akan menapakkan kaki kami lagi” pacet, anoa dan kutu babi berkembang biak
yang banyak yahhh… “ kemudian buat Pinang Hutan, Rotan dan Enau terima kasih karena
kalian kami bisa minutes logistic kami hehehehehehehe…….” GIGITAN PACET Daun MU “masih gatal nih…..” Kutu Babi, waduh masih ada yang
melengket nich. Untuk jiwa-jiwa
petualang sejagad raya Sojol Menanti
kalian, marilah kita sama-sama menjaga alam ini beserta isinya karena alam
mencintai yang mencintai alam.
Dan untuk semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan yang telah berpartisipasi
secara langsung maupun tidak langsung kami ucapkan terima kasih banyak. Yang teristimewa untuk MAPALA
KUMTAPALA KU yang tercinta. Hanya kaulah yang membuat kami
jadi manusia pemberani, ulet, tekun, disiplin serta mandiri. “Abadilah Engkau Dalam kejayaan”.
Salam Lestari.
By. Departemen Info Dan Pers MAPALA KUMTAPALA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar