Sumber : Mercusuar
Edisi : Jumat, 1 Januari 2013
PALU, MERCUSUAR –
Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Kumtapala Fakultas Hukum (Fakhum) Universitas
Tadulako (Untad), menggelar pendidikan dasar (diksar) kepada anggotanya selama
16 hari di Kecamatan Ampibabo Desa Marantale, Kabupaten Parigi Moutong.
Mantan Ketua Mapala
Arif Awaludin, Jumat (1/1) menuturkan anggota baru yang mengikuti proses
pemantapan itu sebanyak tiga orang, “Pemantapan adalah serangkaian kegiatan
kedua setelah anggota baru melaksanakan diksar,” terangnya.
Lebih lanjut Arif
menjelaskan, kegiatan itu diberi nama tim telusur jejak karena peserta
pemantapan di wajibkan menelusuri jejak anggota Mapala Kumtapala yang telah
melewati jalur tersebut.
“Sebelum menuju Desa
Marantale, tim telusur jejak harus naik taksi dulu ke Kabupaten Donggala Desa
Wombo, kemudian turun dari Desa Wombo akan dilanjutkan dengan berjalan kaki
melawati hutan dan pegunungan, hingga sampai di Desa Marantale,” terangnya.
Ditambahkan Arif,
adapun jenis kegiatan yang akan peserta pemantapan atau tim telusuri jejak lakukan
terbagi atas empat divisi, yakni divisi hutan yang mempunyai tujuan mendata
pendapatan kondisi hutan termaksud flora dan fauna dan pemetaan hutan, yang
rencana juga akan menjadi arsip lembaga.
“Kemudian ada divisi
tebing yang setiap tim telusur jejak wajib memanjat tebing likuinggavali yang
ada di Desa Marantale, sedang divisi keving gunanya membuat pemetaan gua dan
terakhir divisi advokasi dan konservasi adalah tugas pengadvokasian tim setelah
turun ke masyarakat apabila terjadi kerusakan lingkungan,” tutur Arif. INT